PENENTUAN
ASAM LEMAK BEBAS PADA MINYAK DAN LEMAK
Asam lemak bebas berasal dari proses hidrolisa minyak ataupun dari
kesalahan proses pengolahan. Kadar asam lemak yang tinggi berarti kualitas
minyak tersebut semakin rendah. Penentuan kadar asam lemak bebas dalam minyak
ini bertujuan untuk menentukan kualitas minyak. Penentuan kadar asam lemak
bebas ini berdassarkan pada jenis asam lemak apa yang paling dominan dalam
sampel minyak atau lemak yang digunakan. Penentuan asam lemak dapat dipergunakan
untuk mengetahui kualitas dari minyak atau lemak, hal ini dikarenakan bilangan
asam dapat dipergunakan untuk mengukur dan mengetahui jumlah asam lemak bebas
dalam suatu bahan atau sample.Semakin besar angka asam maka dapat diartikan
kandungan asam lemak bebas dalam sample semakin tinggi, besarnya asam lemak
bebas yang terkandung dalam sampel dapat diakibatkan dari proses hidrolisis
ataupun karena proses pengolahan yang kurang baik.
Pelarut yang digunakan dalam percobaan
asam lemak bebas adalah alkohol netral. Alkohol dalam kondisi panas akan lebih
baik melarutkan sampel yang juga nonpolar. Dalam memanaskan alkohol, dilakukan
pemanas air hal ini dikarenakan titik didih alkohol lebih rendah daripada air.
Dengan menggunakan kondesor diaman uap air akan menjadi embun kembali. Setlah
itu diberi inidkator pp. Apabila alkohol terlalu asam maka digunakanlah basa.
proses titrasi dengan penggunaan NaOH 0,1N sebagai titrannya sampai warna merah
muda yang tidak hilang selama 30 detik. Presentase asam lemak bebas minyak
curah lebih tinggi dibanding dengan minyak kemasan.
Tujuan Praktikum
-
Untuk
mengetahui asam lemak bebas pada berbagai minyak.
-
Untuk
mengetahui mutu berbabagi minyak dilihat dari asam lemak bebasnya.
Hari/Tanggal Praktikum
Rabu,15 Mei 2013
TINJAUAN LITERATUR
Asam lemak bebas adalah asam yang di bebaskan pada hidrolisa
dari lemak. Terdapat berbagai macam lemak, tetapi untuk perhitungan, kadar ALB
minyak sawit dianggap sebagai Asam Palmitat (berat molekul 256). Daging
kelapa sawit mengandung enzim lipase yang dapat menyebabkan kerusakan
pada mutu minyak ketika struktur seluler terganggu. Enzim yang berada didalam
jaringan daging buah tidak aktif karena terselubung oleh lapisan vakuola,
sehingga tidak dapat berinteraksi dengan minyak yang banyak terkandung pada
daging buah. Masih aktif di bawah 15 derajat C dan non aktif dengan temp diatas
50 derajat C. Apabila trigliserida bereaksi dengan air maka menghasilkan
gliserol dan asam lemak bebas. Enzim lipase bertindak sebagai katalisator dalam
pembentukan trigliserida dan kemudian memecahnya kembali menjadi asam lemak
bebas (ALB) (Soerawidjaja,
2005).
Asam lemak bebas diperoleh dari proses
hidrolisa,yaitu penguraian lemak atau trigliserida oleh molekul air yang
menghasilkan asam lemak bebas dangliserol. Asam lemak bebas terbentuk karena
proses oksidasi dan hidrolisa enzim selama pengolahan dan penyimpanan. Dalam
bahan pangan, asam lemak dengan kadar lebih besar dari 0,2% dari berat lemak
akan mengakibatkan rasa yang tidak diinginkan dan kadang-kadang dapat meracuni
tubuh. Pada pengolahan minyak kelapa biasa atau minyak goreng secara tradisional
dihasilkan minyak kelapa bermutu kurang baik. Hal tersebut ditandai dengan
adanya kadar air dan asam lemak bebas yang cukup tinggi di dalam minyak kelapa.
Bahkan warnanya agak kecoklatan sehingga cepat menjadi tengik. Daya simpannya
pun tidak lama, hanya sekitar dua bulan saja. Untuk memperbaiki mutu minyak
kelapa tersebut, dilakukan serangkaian pengujian untuk memperbaiki teknik
pengolahan minyak kelapa. Dari hasil pengujian tersebut diperoleh minyak kelapa
dengan mutu yang lebih baik dari cara sebelumnya. Minyak
kelapa yang dihasilkan memiliki kadar air dan kadar asam lemak bebas yang
rendah, berwarna bening, serta berbau harum. Daya simpannya pun menjadi lebih
lama, bisa lebih dari 12 bulan. Minyak ini mengandung asam laurat yang diubah
menjadi monolaurin dan bersifat antivirus. Minyak tersebut selanjutnya disebut
sebagai virgin coconut oil atau minyak kelapa murni. Asam lemak bebas sangat
berkaitan dengan mutu suatu minyak. Kandungan asam lemak bebas yang tinggi
menyebabkan mutu minyak menjadi rendah (Whitaker, 2004).
Asam
lemak adalah asam lemah. Apabila larut dalam air molekul asam lemak akan
terionisasi sebagian dan melepaskan ion H+. Dalam hal ini pH larutan
tergantung pada konstanta keasaman dan derajat ionisasi masing-masing asam
lemak. Rumus pH untuk asam lemah pada umumnya telah dikemukakan oleh
Henderson-Hasselbach. Asam lemak dapat bereaksi dengan basa, membentuk
garam.R-COONa + H2OàR-COOH
+ NaOH garam natrium atau kalium yang dihasilkan oleh asam lemak dapat larut
dalam air dan dikenal sebagai sabun. Sabun kalium disebut sabun lunak dan
digunakan untuk sabun bayi. Asam lemak yang digunakan pada sabun pada umumnya
adalah asam palmitat atau stearat. Minyak adalah ester asam lemak tidak jenuh
dengan gliserol. Melalui proses hidrogenasi dengan bantuan katalis Pt atau Ni,
asam lemak tidak jenuh diubah menjadi asam lemak jenuh, dan melalui proses
penyabunan dengan basa NaOH atau KOH akan terbentuk sabun dan gliserol suatu
asam lemak merupakan suatu rantai hodrokarbon dengan suatu gugusan karboksil
terminal, telah diidentifikasi lebih dari 70 asam lemak yang tersedia di alam.
Walaupun asam lemak berantai pendek, contohnya, asam lemak berantai empat-atau
enam- adalah lazim ditemukan, namun triasilgliserolutama ditemukan pada
tumbuh-tumbuhan memiliki asam lemak dengan jumlah atom karbon genap, dengan
panjang 14 hingga 22 karbon. Asam lemak jenuh tidak mengandung ikatan ganda C=C
dalam strukturnya, sementara asam lemak tidak jenuh memiliki satu atau lebih
ikatan ganda, yang kadang-kadang berada dalam konfigurasi geometris cis (Riawan, 1990).
Minyak goreng kelapa sawit bermutu
prima (Special Quality) mengandung asam lemak bebas(Free Fatty Acid) tidak lebih dari 2 % pada saat pengapalan.
Kualitas
standar minyak kelapa sawit mengandung tidak lebih dari 5 % asam lemak bebas. Salah
satu faktor yang mempengaruhi kualitas (kemurnian) minyak goreng kelapa sawit
adalah asam lemak bebas. Peningkatan jumlah asam lemak bebas ini terjadi bila minyak goreng teroksidasi ataupun terhidrolisis sehingga mengakibatkan ikatan
rangkap yang ada dalam minyak akan
pecah. Pecahnya ikatan rangkap ini lama-kelamaan akan membuat minyak
goreng menjadi semakin jenuh. enggunaan minyak kelapa sawit
sebagai minyak goring cukup menguntungkan. Adanya karoten dan tokoferol yang
terkandung di dalamnya menyebabkan minyak kelapa sawit ini perlu dikembangkan
sebagai sumber vitamin. Karoten dan tokoferol ini diketahui dapat meningkatkan
kemantapan minyak terhadap oksidasi dengan kata lain menyebabkan minyak tidak
mudah tengik. Selain itu minyak kelapa sawit dapat dikatakan sebagai minyak
goreng non kolesterol (kadar kolesterolnya rendah) (Penebar swadaya, 1992).
Minyak goreng berfungsi sebagai
pengantar panas, penambah rasa gurih, dan penambah nilai kalori bahan pangan.
Mutu minyak goreng ditentukan oleh titik asapnya, yaitu suhu pemanasan minyak
sampai terbentuk akrolein yang tidak
diinginkan
dan dapat menimbulkan rasa gatal pada tenggorokan. Hidrasi gliserol akan
membentuk aldehida tidak jenuh atau akrolein tersebut. Makin tinggi titik asap
makin baik minyak goreng itu. Titik asap suatu minyak goreng tergantung dari
kadar gliserol bebas. Minyak yang telah digunakan untuk menggoreng titik aspnya
akan turun, karena telah terjadi hidrolisis molekul lemak. Karena itu untuk
menekan terjadinya hidrolisis, pemanasan minyak sebaiknya dilakukan pada suhu
yang tidak terlalu tinggi (suhu penggorengan 177 oC - 221 oC)
Minyak
dan lemak yang dapat dimakan (edible fat), dihasilkan oleh alam, yang dapat
bersumber dari bahan nabati atau hewani. Dalam tanaman atau hewan, minyak
berfungsi sebagai sumber cadangan energi (Winarno, 2004).
BAHAN DAN METODE
Alat :
-
Beaker
glass
-
Erlemeyer
-
Timbangan Analitik
-
Pipet Tetes
-
Statip
-
Hotplate
-
Gelas ukur
Bahan :
-
Minyak
Kelapa
-
Minyak
Kedelai
-
Minyak Jagung
Metode Pelaksanaan
-
Bahan ditimbang sebanyak 10 gr.
-
Tambahkan alkohol sebanyak 50 ml dan
panaskan mengunakan hotplate.
-
Kemudian ditambah pp 2-3 tetes dan
titrasi dengan NaOH sampai menimbulkan warna merah muda yang merata.
-
Dan dihitung jumlah ALBnya.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
1. ALB
Minyak Jagung
ALB =
=
=
0,22
%
2. ALB
Minyak Kelapa
ALB =
=
=
0,1
%
3. ALB
Minyak Kedelai
ALB
=
=
=
0,4
%
Pembahasan
Pada hasil praktikum asam lemak bebas adalah asam yang di
bebaskan pada hidrolisa dari minyak/lemak.
Asam lemak bebas diperoleh dari proses hidrolisa,yaitu penguraian lemak atau
trigliserida oleh molekul air yang menghasilkan asam lemak bebas dangliserol.
Asam lemak bebas terbentuk karena proses oksidasi dan hidrolisa enzim selama
pengolahan dan penyimpanan. Dalam bahan pangan, asam lemak dengan kadar lebih
besar dari 0,2% dari berat lemak akan mengakibatkan rasa yang tidak diinginkan
dan kadang-kadang dapat meracuni tubuh. Pelarut yang
digunakan dalam percobaan asam lemak bebas adalah alkohol netral. Penentuan kadar asam lemak bebas dalam minyak ini
bertujuan untuk menentukan kualitas minyak. Penentuan kadar asam lemak bebas
ini berdassarkan pada jenis asam lemak apa yang paling dominan dalam sampel
minyak atau lemak yang digunakan. Penentuan asam lemak dapat dipergunakan
untuk mengetahui kualitas dari minyak atau lemak, hal ini dikarenakan bilangan
asam dapat dipergunakan untuk mengukur dan mengetahui jumlah asam lemak bebas
dalam suatu bahan atau sample.Semakin besar angka asam maka dapat diartikan
kandungan asam lemak bebas dalam sample semakin tinggi, besarnya asam lemak
bebas yang terkandung dalam sampel dapat diakibatkan dari proses hidrolisis
ataupun karena proses pengolahan yang kurang baik. Minyak goreng berfungsi sebagai
pengantar panas, penambah rasa gurih, dan penambah nilai kalori bahan pangan.
Mutu minyak goreng ditentukan oleh titik asapnya, yaitu suhu pemanasan minyak
sampai terbentuk akrolein yang tidak diinginkan dan dapat menimbulkan rasa
gatal pada tenggorokan.
DAFTAR
PUSTAKA
Bradshaw, George Burt.;
Meuly,Wlater.C.“Preparation of Detergent”. US PatentOffice 2,360,844. 1944.
Djatmiko, b. dan P. Wijaya. 1973.
Lemak dan Minyak I. Jurusan TIP Fatemeta IPB. Bogor.
Ketaren, S. 1986. Pengantar
Teknologi Minyak dan Lemak Pangan. UI Press. Jakarta.
Soerawidjaja, Tatang H.
“Minyak-lemak dan produk-produk kimia lain dari kelapa”.Handout kuliah Proses
Industri Kimia, Program Studi Teknik Kimia, InstitutTeknologi Bandung, 2003.
Soerawidjaja, Tatang H.
“Fondasi-Fondasi Ilmiah dan Keteknikan dari TeknologiPembuatan Biodiesel”.Handout
Seminar Nasional “Biodiesel Sebagai EnergiAlternatif Masa Depan” UGM
Yogyakarta, 2005.
Whitaker,
M.C. 1915. The Journal of Industrial and Engineering Chemistry. Easton:
Eschenbach Printing Company
2017 ford fusion hybrid titanium - iTanium-Arts.com
BalasHapus2017 ford micro touch titanium trimmer fusion babyliss pro nano titanium hybrid titanium titanium damascus - iTanium-Arts.com - A.I.T. Fusion - An original samsung titanium watch titanium-arts-com design sunscreen with titanium dioxide by
q307r3aspyg433 double ended dildo,Discreet Vibrators,anal toys,wolf dildo,male sexy toys,bondage,horse dildos,dildo,small dildo v250l5rwvxe893
BalasHapusw942g9ivgdf374 sex toys,male sex doll,sex chair,sex toys,vibrators,love dolls,dildos,male masturbator,sex chair t416i9mabzk067
BalasHapus